Kamis, 17 Mei 2012

Kau dan Warnamu

Pandangilah wajahmu
Tanyakanlah dirimu
Dengarkanla suara hatimu
Hidup memang harus memilih
Tapi jangan kau paksa
Untuk menjalani semua

Santai saja dengan gayamu
Nikmati hidup yang kau mengerti

Biar hitam warna rambutmu
Hitam bola matamu... tetaplah apa adanya
Juga warna kulitmu
Takkan membuat dunia tertawa padamu





Santai saja dengan gayamu
Nikmati hidup yang kau mengerti

Senyumlah... Tertawalah... Bahagialah
Dengan duniamu
Mengalirlah, menarilah
Dan saatnya kau kan menjadi
Sang putri

Sabtu, 12 Mei 2012

KEBAHAGIAAN HAKIKI


KEBAHAGIAAN. Perkataan yang seringkali kita dengar. Dan Setiap orang mencari kebahagiaan masing-masing. Termasuk Anda, saya dan ratusan juta insan manusia lainnya di muka bumi ini. Bila Anda bertanya pada sembarang orang ‘apa yang ingin Anda dapatkan dalam hidup ini?’. Kebanyakan orang akan menjawab ‘saya ingin bahagia’ sebagai salah satu hal yang paling mereka inginkan.

Lalu, pertanyaan berikutnya muncul, ‘apakah Anda sudah bahagia?’. Ada yang bilang, ‘ya, saya bahagia’. Begitu juga, sebagian yang lain akan berkeluh-kesah ‘saya tidak bahagia’.

Ada yang mengatakan dia bahagia apabila :-

* Memiliki rumah bagus, mobil mewah, istri cantik dan anak-anak yang lucu.

* Badan sehat, hati girang, pikiran tenang, bebas hutang.

* Hidup tenteram dan tidak punya banyak masalah.

* Mendapatkan seseorang yang mencintai dan dicintai seumur hidup.

* Menjadi diri sendiri.

* Bebas melakukan sesuatu dan tidak terikat orang lain.

* Terlepas dari keadaan yang membuat stres.

dan macam-macam pendapat yang bebeza-beza.

Namun, keadaan yang mendatangkan kebahagiaan kepada seseorang tidak semestinya mendatangkan kebahagiaan kepada individu yang lain. Ia amat subjektif.

Seorang yang miskin akan merasa bahagia apabila beliau dikurniakan dengan kesenangan. Mungkin beliau mempunyai rancangan untuk membina rumah besar, berkereta besar, melancong ke sana ke mari. Namun semua ini merupakan kebahagiaan kepada seseorang yang dilahirkan di dalam keluarga yang berharta.

Seorang pencipta lagu akan merasa bahagia apabila lagunya memenangi kejuaraan dan menjadi nyanyian orang ramai. Namun semua ini tidak beerti kepada seseorang yang tidak mengenal nod-nod muzik.

Seseorang yang belum berumahtangga atau sedang bercinta, sudah tentu melihat kebahagiaan itu terletak di alam perkahwinan. Namun sejarah menukilkan individu seperti Asma Binti Bahdal, isteri kepada Muawiyah bin Abu Sufyan lebih merasa bahagia apabila kembali ke pondok buruknya yang pernah didiaminya suatu ketika dahulu.

 
Untuk kebanyakan orang, cita-cita, impian dan keinginan dikaitkan dengan kebahagiaan. Secara tidak langsung kebahagiaan menjadi matlamat hidup. Namun persoalannya, apa yang akan berlaku setelah bahagia itu tercapai?

Si miskin tadi telah membina 10 buah rumah besar, telah membeli 100 buah kereta mewah, telah melancong ke serata pelosok dunia. Lalu apa yang akan dilakukannya setelah itu?

Adakah kebahagiaan yang kita impikan selama ini adalah kebahagiaan yang benar-benar kita perlu? Atau ada sesuatu di sebalik kebahagiaan itu yang masih tersembunyi? What do you think it is?


 
Firman “Orang-orang yang beriman dan beramal soleh, beroleh kebahagiaan yang amat mengembirakan dan tempat kembali yang sebaik-baiknya.” Surah Ar-Ra’d, : Ayat 29.

 
Itulah kebahagiaan yang sebenar. Sebuah kebahagiaan yang lebih hakiki.

Wallahu’alam.

aku mau kamu yang dulu

tak terasa udah hampir dua bulan kita berpisah, kita jalani hidup ini masing-masing,...
setiap hari kita bertemu, namun tak pernah kau menyapaku ataupun menegurku...
aku selalu berharap kamu mau berasahabat lagi dengan ku, seperti dahulu (sebelum kita pacaran), saling bersenda gurau, namun dirimu tidak pernah mau kita seperti dulu lagi..
sering aku nyoba buwat jalin silaturahmi lagi, aku selalu nyoba sms kamu, telpon kamu, namun gak pernah ada balesan dari kamu...
kadang ku berpikir tak acuh terhadap dirimu, namun kadang pula aku selalu menyesal karna ku telah membuwat mu seperti ini...
aku gak berharap lagi buwat jadi kekasihmu lagi, yan g aku inginkan persahabatan kita utuh kembali seperti dahulu...
lewat tulisan ini aku berharap kamu tau, kalau "aku mau kamu yang dulu"...