Kamis, 20 September 2012

Ada dua jenis pelajaran tentang Hidup



Ada dua jenis pelajaran tentang Hidup :
1.    puasa itu adalah sarana latihan agar aku menjadi manusia yang punya naluri yang tajam dan menuju satu tahapan penting dalam hidup, yang dia sebut dengan istilah: wening ing pikir (kejernihan pikiran), tentrem ing ati (ketentraman hati), dan menep ing rasa (mengendapnya rasa).
2.      Pelajaran Hidup berupa wejangan tentang kearifan dalam memandang hidup. Salah satunya adalah filosofi “menanam padi, bukan rumput”. Ilmu  adalah ngelmu ikhlas (ilmu tentang keikhlasan) yang dirangkum dalam kalimat pendek. ”Le, tansah elingo, bondo kuwi titipan, pangkat sampiran, lan nyowo mung silihan”. Tenang, buat Anda yang kagak ngarti bahasa Jawa, ini artinya: "Nak, ingatlah selalu, harta itu titipan, pangkat hanyalah sampiran, dan nyawa tak lebih dari pinjaman".

a)      Dengan selalu ingat bahwa harta hanyalah titipan, kita bakalan lebih arif dalam memperlakukan harta. Tidak menumpuk-numpuknya apalagi dengan jalan yang dilarang agama, sebisa mungkin hanya mengambil yang kita butuhkan sembari menekan keinginan yang cenderung tanpa batas. Ibarat menghadiri pesta jamuan makan, yang kita inginkan adalah melahap seluruh hidangan. Tapi begitu dua piring nasi sudah kita santap, perut kita sudah tidak mampu lagi diisi makanan lainnya. “Ingatlah, kebahagiaan sejati tidak terletak pada seberapa banyak yang kamu miliki, tapi pada seberapa mampu kamu mensyukuri”,

b)      Dengan selalu sadar bahwa pangkat tak lebih hanyalah sampiran, kita akan melihat jabatan dan status sosial bukan sebagai suatu kedudukan yang harus dikejar-kejar dengan cara seperti katak: menjilat ke atas, menginjak ke bawah, dan menyikut kiri kanan; melainkan amanah yang harus dijalani dengan penuh tanggung jawab kepada Dia yang menyampirkannya di pundak kita.

c)      Dengan selalu ingat bahwa nyawa adalah titipan, kita akan menyikapi kehidupan dan kematian dengan lebih proporsional. Hidup adalah kesempatan untuk memayu hayuning bawono (menjadi rahmatan lil alamin), menebar kedamaian, dan berbagi cinta; sedangkan ajal adalah sebuah keniscayaan karena pada detik pertama ketika manusia dilahirkan pada saat itu pula hitung mundur kematian dinyalakan.

Inti dari ngelmu ikhlas itu kalau dipikir-pikir kok sejalan dengan “Innalillahi wa inna ilaihi roji’un” (dari Dia segalanya berasal dan kepada-Nya semua kan kembali), yaitu bahwa kita diminta untuk selalu siap kehilangan harta, jabatan, bahkan nyawa karena toh itu semua milik Dia, bukan punya kita.

Senin, 03 September 2012

Dunia ini tidak adil bagi orang-orang baik !!!

Dunia ini tidak adil bagi orang-orang baik !!!

 
“…...........Orang yang ingin berbuat baik pasti akan kecewa berada di antarabegitu banyaknya orang yang tidak baik,
jadi belajarlah menjadi orang yang tidak baik dan belajar menggunakan atau tidak menggunakan
pengetahuan ini sesuai dengan kondisi yang ada…” 

(Machiavelli)


sesungguhnya Allah maha adil dengan menciptakan perbedaan2 di dunia tsb, dan menciptakan keadilan yang hakiki di akhirat.

perbedaan2 yang ada di dunia ini, untuk menguji mana dan siapa saja hambaNya yang bersabar saat sengsara. dan menguji siapa saja yang bersyukur saat bahagia.

 
"Allah tiada menganiaya Hambanya, baik yang sengsara atau yang bahagia, asalkan bersabar dan bersyukur akan mendapat ganjaran pahala yanjg besar"  QS AlKahfi:7